I. ACARA : 5 Morfologi Buah
II. TANGGAL PRAKTIKUM : 16 Oktober 2010
III. TUJUAN:
a. Mengenal bagian-bagian buah monokotil dan dikotil.
b. Mengetahui serta mengidentifikasi bagian-bagian batang monokotil dan dikotil.
IV. DASAR TEORI
Buah merupakan perkembangan bakal buah setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan. Di dalam buah terdapat biji yang merupakan perkembangan dari bakal biji yang merupangan perkembangan dari bakal biji. Buah sejati tunggal dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
Buah sejati tunggal kering (siccus) yang bagian luarnya keras mengayu seperti kulit kering. Misalnya buah kacang tanah, padi, buah, bunga matahari. Buah sejati tunggal berdaging (carnossus), jika dibanding buah tebalberdaging. Dinding buah (pericarpium) sering dibedakan dalam tiga lapisan: kulit luar (epicarpium) merupakan lapisan tipis yang kuat atau kaku seperti kulit dengan permukaan licin, kulit tengah (mesocarpium) tebal dinamakan daging buah, kulit dalam (endocarpium) berbatasan dengan ruang yang mengandung biji. Cukup tebal dan keras, misalnya pada Kelapa dan Kenari.
Buah-buah itu sedemikian beragam, sehingga sukarlah rasanya untuk menyusun suatau skema pengelompokkan yang dapat mencakup semua macam buah yang telah dikenal orang. Belum lagi adanya kekeliruan-kekeliruan yang mempertukarkan pengertian biji dan buah (misal: biji jagung yang sesungguhnya adalah buah secara botani). Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat di bedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni buah tunggal, buah ganda dan buah majemuk.
V. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1. Pensil
2. Buku gambar
b. Bahan
1. Buah kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
2. Buah mangga (Mangifera indica L.)
VI. CARA KERJA
1. Digambarkan secara sistematis.
2. Diberi keterangan bagian-bagiannya.
3. Ditulis nama dari specimen yang akan diamati.
VII. HASIL PENGAMATAN
A. Tanaman Monokotil
Tabel 1. Buah kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
Gambar | Keterangan |
| 1. Exocarp 2. Mesocarp 3. Endocarp 4. Kernel |
B. Tanaman Monokotil
Tabel 2. Buah mangga (Magnifera indica)
Gambar | Keterangan |
| 1. Kulit buah 2. Daging buah 3. Biji 4. Paruh 5. Sinus |
VIII. PEMBAHASAN
Pada banyak spesies tumbuhan yang disebut buah mencakup bakal buah yang telah berkembang lanjut beserta dengan jaringan yang mengelilinginya. Perkembangan zigot itu berlanjut sampai terbentuknya biji. Pada angiosperma dinding bakal buah berkembang menjadi buah. Buah merupakan adaptasi yang meningkatkan penyebaran biji (biji-bijian) kelokasi yang baru. Penyebaran buah karena: pengeluaran mekanis biji-bijian, menyerahkan bantuan air dan angin dan memerlukan bantuan hewan.
Dengan kata lain buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya sebuk sari dari kepala sari ke kepala putik.
Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelepah. Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80 persen perikarp dan 20 persen buah yang dilapisi kulit yang tipis. Buah terdiri dari tiga lapisan: eksokarp (bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin), mesokarp (serabut buah), endoskarp (cangkang pelindung inti). Inti sawit merupakan endosperm dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi.
Buah tanaman mangga (Mangifera indica L) termasuk kelompok buah batu (drupa) yang berdaging, dengan ukuran dan bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung pada macamnya, mulai dari bulat (misalnya mangga gedong), bulat telur (gadung, indramayu, arumanis) hingga lonjong memanjang (mangga golek). Panjang buah kira-kira 2,5-30 cm. Pada bagian ujung buah, ada bagian yang membengkok yang disebut paruh. Di atas paruh ada bagian yang membengkok yang dissebut sinus, yang dilanjutkan ke bagian perut. Kulit buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar; hijau, kekuningan, atau kemerahan bila masak. Daging buah jika masak berwarna merah jingga, kuning atau krem, berserabut atau tidak, manis sampai masam dengan banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Biji berwarna putih, gepeng memanjang tertutup endokarp yang tebal, mengayu dan berserat. Biji ini terdiri dari dua keping, ada yang monoembrional dan ada pula yang poliembrional.
IX. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Buah merupakan perkembanngan bakal buah setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan.
2. Pada umumnya buah dibedakan menjadi dua golongan, yaitu buah sejati tunggal kering dan buah sejati tunggal berdaging.
3. Buah sejati tunggal berdaging dibedakan dalam tiga lapisan, yaitu:kulit luar (epicarpium), kulit tengah (mesocarpium), dan kulit dalam (endocarpium).
4. Buah kelapa sawit, buah mangga termasuk dalam golongan buah sejati tunggal kering.
5. Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan.
6. Inti sawit merupakan endosperm dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi.
7. Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa) yang bardaging, dengan ukuran dan bentuk yang sangat berubah-ubah tergantung pada macamnya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Buku Petunjuk Praktikum Biologi SPKS. Institut Pertanian STIPER. Yogyakarta
Kimball, John W. 1983. Biologi Edisi Kelima. Terjemahan: Siti Soetarmi dan Nawangsari Sugiri. Edisi kelima. Erlangga. Jakarta
Tjitrosoepomo, Genbong. 1990. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta
Yogyakarta, Oktober 2010
Mengetahui,
Co. Ass Praktikum Praktikan
(Joni Manurung) (Amar Ma’ruf)
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM BIOLOGI
Disusun Oleh :
Nama : Amar Ma’ruf
N.I.M : 10/13358/BP
Jurusan : Budidaya Pertanian
Minat : SPKS
Golongan : B/I
Acara : V Morfologi Buah
Co. Assisten : Joni Manurung
PROGRAM KHUSUS SARJANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2010