Minggu, 08 Mei 2011

     I.          ACARA                                                : 5 Morfologi Buah

  II.          TANGGAL PRAKTIKUM   : 16 Oktober 2010

III.          TUJUAN:
a.    Mengenal bagian-bagian buah monokotil dan dikotil.
b.    Mengetahui serta mengidentifikasi bagian-bagian batang monokotil dan dikotil.

IV.          DASAR TEORI
Buah merupakan perkembangan bakal buah setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan. Di dalam buah terdapat biji yang merupakan perkembangan dari bakal biji yang merupangan perkembangan dari bakal biji. Buah sejati tunggal dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
Buah sejati tunggal kering (siccus) yang bagian luarnya keras mengayu seperti kulit kering. Misalnya buah kacang tanah, padi, buah, bunga matahari. Buah sejati tunggal berdaging (carnossus), jika dibanding buah tebalberdaging. Dinding buah (pericarpium) sering dibedakan dalam tiga lapisan: kulit luar (epicarpium) merupakan lapisan tipis yang kuat atau kaku seperti kulit dengan permukaan licin, kulit tengah (mesocarpium) tebal dinamakan daging buah, kulit dalam (endocarpium) berbatasan dengan ruang yang mengandung biji. Cukup tebal dan keras, misalnya pada Kelapa dan Kenari.
Buah-buah itu sedemikian beragam, sehingga sukarlah rasanya untuk menyusun suatau skema pengelompokkan yang dapat mencakup semua macam buah yang telah dikenal orang. Belum lagi adanya kekeliruan-kekeliruan  yang mempertukarkan pengertian biji dan buah (misal: biji jagung yang sesungguhnya adalah buah secara botani). Baik buah sejati (yang merupakan perkembangan dari bakal buah) maupun buah semu, dapat di bedakan atas tiga tipe dasar buah, yakni buah tunggal, buah ganda dan buah majemuk.
  V.          ALAT DAN BAHAN
a.    Alat  
1.    Pensil
2.    Buku gambar
b.    Bahan           
1.    Buah kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
2.    Buah mangga (Mangifera indica L.)

VI.          CARA KERJA
1.    Digambarkan secara sistematis.
2.    Diberi keterangan bagian-bagiannya.
3.    Ditulis nama dari specimen yang akan diamati.
                               


















VII.          HASIL PENGAMATAN
A.    Tanaman Monokotil
Tabel 1. Buah kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
Gambar
Keterangan

1.      Exocarp
2.      Mesocarp
3.      Endocarp
4.      Kernel



B.     Tanaman Monokotil
Tabel 2. Buah mangga (Magnifera indica)
Gambar
Keterangan


1.      Kulit buah
2.      Daging buah
3.      Biji
4.      Paruh
5.      Sinus



VIII.          PEMBAHASAN
Pada banyak spesies tumbuhan yang disebut buah mencakup bakal buah yang telah berkembang lanjut beserta dengan jaringan yang mengelilinginya. Perkembangan zigot itu berlanjut sampai terbentuknya biji. Pada angiosperma dinding bakal buah berkembang menjadi buah. Buah merupakan adaptasi yang meningkatkan penyebaran biji (biji-bijian) kelokasi yang baru. Penyebaran buah karena: pengeluaran mekanis biji-bijian, menyerahkan bantuan air dan angin dan memerlukan bantuan hewan.
Dengan kata lain buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium). Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya sebuk sari dari kepala sari ke kepala putik.
Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam tandan yang muncul dari tiap pelepah. Kelapa sawit mengandung kurang lebih 80 persen perikarp dan 20 persen buah yang dilapisi kulit yang tipis. Buah terdiri dari tiga lapisan: eksokarp (bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin), mesokarp (serabut buah), endoskarp (cangkang pelindung inti). Inti sawit merupakan endosperm dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi.
Buah tanaman mangga (Mangifera indica L) termasuk kelompok buah batu (drupa) yang berdaging, dengan ukuran dan bentuk yang sangat berubah-ubah bergantung pada macamnya, mulai dari bulat (misalnya mangga gedong), bulat telur (gadung, indramayu, arumanis) hingga lonjong memanjang (mangga golek). Panjang buah kira-kira 2,5-30 cm. Pada bagian ujung buah, ada bagian yang membengkok yang disebut paruh. Di atas paruh ada bagian yang membengkok yang dissebut sinus, yang dilanjutkan ke bagian perut. Kulit buah agak tebal berbintik-bintik kelenjar; hijau, kekuningan, atau kemerahan bila masak. Daging buah jika masak berwarna merah jingga, kuning atau krem, berserabut atau tidak, manis sampai masam dengan banyak air dan berbau kuat sampai lemah. Biji berwarna putih, gepeng memanjang tertutup endokarp yang tebal, mengayu dan berserat. Biji ini terdiri dari dua keping, ada yang monoembrional dan ada pula yang poliembrional.
         


























IX.          KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.    Buah merupakan perkembanngan bakal buah setelah terjadi penyerbukan dan pembuahan.
2.    Pada umumnya buah dibedakan menjadi dua golongan, yaitu buah sejati tunggal kering dan buah sejati tunggal berdaging.
3.    Buah sejati tunggal berdaging dibedakan dalam tiga lapisan, yaitu:kulit luar (epicarpium), kulit tengah (mesocarpium), dan kulit dalam (endocarpium).
4.    Buah kelapa sawit, buah mangga termasuk dalam golongan buah sejati tunggal kering.
5.    Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga merah tergantung bibit yang digunakan.
6.    Inti sawit merupakan endosperm dan embrio dengan kandungan minyak inti berkualitas tinggi.
7.    Buah mangga termasuk kelompok buah batu (drupa) yang bardaging, dengan ukuran dan bentuk yang sangat berubah-ubah tergantung pada macamnya.











                                                     

DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2010. Buku Petunjuk Praktikum Biologi SPKS. Institut Pertanian STIPER. Yogyakarta

Kimball, John W. 1983. Biologi Edisi Kelima. Terjemahan: Siti Soetarmi dan Nawangsari Sugiri. Edisi kelima. Erlangga. Jakarta

Tjitrosoepomo, Genbong. 1990. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta















      Yogyakarta,    Oktober 2010

     Mengetahui,                                                     
Co. Ass Praktikum                                                                      Praktikan



    (Joni Manurung)                                                                   (Amar Ma’ruf)
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM BIOLOGI









Disusun Oleh :
Nama                      : Amar Ma’ruf
N.I.M                      : 10/13358/BP
Jurusan                  : Budidaya Pertanian
Minat                      : SPKS
Golongan               : B/I
Acara                     : V Morfologi Buah
Co. Assisten           : Joni Manurung





PROGRAM KHUSUS SARJANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2010

     I.          ACARA                                                :  2 Morfologi Batang

  II.          TANGGAL PRAKTIKUM   : 16 Oktober 2010

III.          TUJUAN:
a.       Mengenal bagian-bagian batang monokotil dan dikotil.
b.      Mengetahui serta mengidentifikasi bagian-bagian batang monokotil dan dikotil.

IV.          DASAR TEORI
Batang merupakan bagian tumbuhan yang berada di permukaan tanah. Batang merupakan bagian tubuh tumbuhan yang amat penting yang merupakan sumbu tubuh tumbuhan. Batang berbentuk bulat seperti silinder, aktinomorf. Terdiri atas ruas-ruas yang dibatasi oleh buku-buku. Pada buku-buku ini terdapat daun. Biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya matahari dengan pertumbuhan memanjang, sebagian mengadakan percabangan.
Batang mempunyai tugas untuk mendukung bagian-bagian tumbuhan diatas tanah :daun, bunga, buah. Sebagai jalan pengangkutan air, unsur hara,dan zaat-zat makanan. Kadang-kadang menjadi tempat penyimpanan makanan cadangan.
Berdasarkan kenampakannya, tumbuhan dibedakan: tumbuhan yang tidak berbatang (planta acaulis), tumbuhan yang jelas berbatang (planta caulis), yang di bedakan: batang basah, batang berkayu, batang rumput.
Pada umumnya batang mempunyai sifat-sifat: berbentuk panjang bulat seperti silinder atau dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi selalu bersifat aktinomorf. Batang tanaman terdiri atas ruas-ruas. Masing-masing ruas dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku batang terdapat daun. Batang biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya atau matahari. Batang selalu bertambah panjang diujungnya, oleh sebab itu, sering dikatakan bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas. Batang tanaman membentuk percabangan dan selama hidup tumbuhan, tidak akan di gugurkan (digantikan yang lebih muda), kecuali kadang-kadang cabang atau ranting yang kecil. Batang tanaman pada umum-nya tidak berwarna hijau, kecuali tumbuhan yang umurnya pendek, misalnya rumput dan pada saat batang masih muda.



























  V.          ALAT DAN BAHAN
a.    Alat
1.      Pensil
2.      Buku gambar
b.      Bahan            :
1.      Batang kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
2.      Batang nangka (Artocarpus integra L.)


VI.          CARA KERJA
1.      Digambarkan secara sistematis.
2.      Diberi keterangan bagian-bagiannya.
3.      Ditulis nama dari specimen yang akan diamati.


















VII.          HASIL PENGAMATAN
A.    Tanaman Monokotil
Tabel 1. Batang Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
Gambar
Keterangan


1.      Batang
2.      Pangkal batang
3.      Pelepah

Hasil pengamatan:
Batang kelapa sawit berbentuk selinder berkayu, di selimuti dengan pelepah.


B.     Tanaman Monokotil
Tabel 2. Batang Nangka (Artocarpus integra L.)
Gambar
Keterangan


1.      Batang
2.      Cabang

Hasil pengamatan:
Batang nangka berbentuk slinder dengan permukaan keras (berkayu)




VIII.          PEMBAHASAN
Batang merupakan organ tumbuhan yang memiliki peran yang sangat penting bagi tumbuhan itu sendiri. Secara umum batang memiliki ciri-ciri yaitu bentuk batang bulat silinder, aktinomorf, terdiri atas ruas-ruas yang dibatasi oleh buku-buku, tumbuh karena menuju cahaya matahari (fototrop atau heliotrop) dengan pertumbuhan memanjang dan sebagian mengadakan percabangan.
Pada tumbuhan, batang merupakan sumbu tubuh tumbuhan. Karena batang akan memberi bentuk pada tumbuhan itu sendiri, apakah tumbuhan itu memiliki batang yang tinggi ataupun rendah. Selain itu batang juga berfungsi untuk mendukung bagian-bagian tanaman di atas tanah: daun, bunga, buah. Sebagai jalan pengangkutan air, unsur hara, dan zat-zat makanan serta kadang-kadang menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan.
Pada dasarnya batang terdiri atas jaringan-jaringan yang berfungsi untuk pertumbuhan, menyalurkan unsur hara dan makanan serta untuk pertahanan.
Berdasarkan kenampakannya, tumbuhan dibedakan menjadi tumbuhan yang tidak berbatang dan tumbuhan yang jelas berbatang. Tumbuhan yang jelas berbatang dibedakan atas batang basah (herba atau terna), batang berkayu (lignosus) dan batang rumput (kalamus).
Tumbuhan batang berkayu umumnya berbatang keras karena memiliki buluh kayu (xylem), tebal, dan panjang. Permukaan batang yang tua umumnya kasar dan terdapat lentisel pada tempat- tempat tertentu.
Berdasarkan hasil pengamatan, kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) merupakan tumbuhan yang memiliki batang berkayu yang berbentuk silinder dengan dikelilingi oleh pelepah-pelepah.
Batang tumbuhan basah umumnya lunak, hijau karena berklorofil, jaringan kayunya sedikit atau bahkan tidak ada, ukuran batang kecil dan pendek. Bagian luar batang merupakan lapisan epidermis yang berdinding tipis dan terdapat stomata.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan yang ditunjang oleh buku-buku pendukung disimpulkan bahwa nangka (Artocarpus integra L.) memiliki jenis batang berkayu karena batangnya yang besar, bercabang, juga berkambium.
         


























IX.          KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1.      Batang merupakan organ yang penting bagi tanaman.
2.      Batang tumbuh ke atas menuju cahaya matahari dengan pertumbuhan memanjang.
3.      Pertumbuhan batang dapat dilihat dari pertambahan panjang dan lebar diameter batang.
4.      Batang berbentuk bulat seperti silinder dan terdiri atas ruas-ruas yang dibatasi oleh buku-buku.
5.      Fungsi batang diantaranya adalah untuk mendukung bagian-bagian tanaman di atas tanah, sebagai jalan pengangkutan air, umsur hara, dan zat makanan, serta menjadi tempat penimbunan zat makanan cadangan.
6.      Berdasarkan kenampakannya tumbuhan dapat dibedakan menjadi tumbuhan berbatang jelas dan tidak berbatang.













                                                     


DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2010. Buku Petunjuk Praktikum Biologi SPKS. Institut Pertanian STIPER. Yogyakarta.

Kimball, John W. 1983. Biologi Edisi Kelima. Terjemahan: Siti Soetarmi dan Nawangsari Sugiri. Edisi kelima. Erlangga. Jakarta.

Syamsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi SMA Kelas XI 2A. Erlangga. Jakarta.

Tjitrosoepomo, Genbong. 1990. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. Gajah Mada University Press.









  




                                                                                Yogyakarta,    Oktober 2010
      Mengetahui,                                                      
  Co. Ass Praktikum                                                                Praktikan        



   ( Joni Manurung )                                                             ( Amar Ma’ruf )
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM BIOLOGI









Disusun Oleh :
Nama              : Amar Ma’ruf
N.I.M              : 10/13358/BP
Jurusan          : Budidaya Pertanian
Minat              : SPKS
Golongan       : B/I
Acara              : II Morfologi Batang
Co. Assisten   : Joni Manurung


PROGRAM KHUSUS SARJANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2010