I. ACARA : 7 Organologi Batang
II. TANGGAL PRAKTIKUM : 22 Oktober 2010
III. TUJUAN:
a. Mengamati organ batang (Caulis) tanaman monokotil dan dikotil.
b. Mengenal organ batang tanaman monokotil dan dikotil.
c. Mengetahui dan memahami perbedaan organ batang tanaman monokotil dan dikotil.
IV. DASAR TEORI
Batang selalu berujung panjang di ujungnya, oleh sebab itu sering dikatakan, bahwa batang mempunyai pertumbuhan yang tidak terbatas. Batang tanaman pada umumnya berbentuk panjang bulat seperti silinder, dan dapat pula mempunyai bentuk lain, akan tetapi tetap selalu bersifat aktinomorf.
Pada batang tanaman terdapat ruas-ruas. Masing-masing ruasnya dibatasi oleh buku-buku dan pada buku-buku batang terdapat daun. Batang biasanya tumbuh ke atas menuju cahaya (fototrop atau heliotrop). Batang tanaman dapat membentuk percabangan selama hidup tumbuhan tersebut, tidak digugurkan akan tetapi diganti dengan yang mudah. Batang tanaman umumnya tidak berwarna hiaju, kecuali tumbuhan berumur pendek.
Susunan batang tidak banyak berbeda dengan akar. Jaringan yang menyusun batang yaitu: jaringan epidermis, parenkim, endodermis, jaringan pembulu dan kambium. Permukaan batang kayu, biasanya tumbuhan berupa pohon sering kali dilindungi oleh lapisan gabus (suber) dan atau lapisan kutikula yang berminyak.
V. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1. Microskop Cahaya
2. Buku gambar
3. Pensil
4. Penggaris
5. Penghapus
b. Bahan
1. Preparat batang Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.).
2. Preparat batang Tebu (Saccharum officinarum).
3. Preparat batang Kakao (Theobroma cacao).
VI. CARA KERJA
a. Dilihat dan diamati bagian-bagian batang tanaman monokotil dan dikotil menggunakan microskop.
b. Digambar dan ditulis organ batang tanaman yang diamati.
VII. HASIL PENGAMATAN
A. Pereparat/penampang melintang batang tanaman Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
Gambar | Keterangan |
| 1. Epidermis 2. Berkas pengangkut 3. Xylem 4. Floem |
B. Pereparat/penampang melintang batang tanaman Tebu (Saccharum officinarum)
Gambar | Keterangan |
| 1. Epidermis 2. Berkas pengangkut |
C. Pereparat/penampang melintang batang tanaman Kakao (Theobroma cacao)
Gambar | Keterangan |
| 1. Epidermis 2. Empulur 3. Parenkim 4. Kambium 5. Korteks 6. Xylem 7. Floem |
VIII. PEMBAHASAN
Batang berfungsi sebagai tempat cadangan makanan, tempat tumbuhnya daun dan akar, untuk mengangkut unsur hara ke daun atau mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan, serta untuk menegakkan tanaman. Pada batang terdapat tiga daerah penting yaitu epidermis, korteks, dan silinder pusat.
Batang kakao (Theobroma cacao) memiliki lapisan-lapisan dari luar ke dalam: Epidermis terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambiun gabus. Batang kakao memiliki kambium sehingga dapat tumbuh membesar, memiliki endodermis dan prisikel, berikatan pembuluh kolatera terbuka, dan berkas pembuluh pengangkut teratur ke dalam lingkaran. Batang tebu (Saccharum officinarum) dan batang kelapa sawit (Elaeis guinennsis Jacq.) tidak berkambium, sehingga tidak tumbuh membesar, memiliki endodermis dan prisikel. Ikatan pembuluh kolatera tertutup dan berkas pengangkut terlihat tersebar.
Kulit dalam pada batang disebut juga Endodermis, tersusun atas selapis sel, yaitu lapisan pemisah antara Korteks dengan Stele. Korteks adalah kulit pertama pada batang yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim. Stele merupakan lapisan terdalam dari batang, lapisan terluarnya disebut perisikel atau perikambium. Ikatan pembuluh pada Stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Endodermis pada tumbuhan Angiospermae mengandung zat tepung yang tidak dimiliki oleh tumbuhan Gymnospermaae.
Pada batang, terdapat kambium intravasikuler yang terletak di antara xylem dan floem. Kemudian jaringan parenkim yang berada di antara berkas pembuluh pengangkut berubah menjadi kambium., yang disebut kamibum intravasikuler. Dan keduanya mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter.
Pertumbahan sekunder tumbuhan dikotil berkayu tidak akan berlangsung terus-menerus, melainkan hanya terjadi jika kesediaan air dan unsur hara terpenuhi. Dan pada musim kering tumbuhan tidak melakukan pertumbuhan sekunder yang menyebabkan timbulnya lingkaran tahun yang berupa lapisan-lapisan yang tampak pada batang.
Epidermis pada batang monokotil terdiri dari satu lapis sel. Terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup pada stele monokotil yang berarti tidak adanya kambium pada tumbuhan monokotil.
Karena tidak memiliki kambium, maka tumbuhan monokotil tidak bisa melakukan penebalan sekunder.
IX. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Batang berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan, tempat tumbuhnya akar dan, tempat mengangkut unsur zat-zat pada tanaman, serta untuk menegakkan tanaman.
2. Pada batang terdapat tiga daerah pokok yaitu epidermis, korteks, dan stele.
3. Batang kakao berkambium sehingga dapat tumbuh membesar, memiliki endodermis dan prisikel, berikatan pembulu kolatera terbuka, dan berkas pembulu penggankut teratur kedalam lingkaran.
4. Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
5. Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele.
6. Batang kelapa sawit dan tebu tidak berkambium, sehingga tidak tumbuh membesar memiliki endodermis dan prisikel.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Buku Petunjuk Praktikum Biologi SPKS. Institut Pertanian STIPER. Yogyakarta.
Kimball, John W. 1983. Biologi Edisi Kelima. Terjemahan: Siti Soetarmi dan Nawangsari Sugiri. Edisi kelima. Erlangga. Jakarta.
Sunarko, 2009. Budi Daya dan Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit dengan Sistem Kemitraan. Agromedia Pustaka. Jakarta Selatan.
Syamsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi SMA Kelas XI 2A. Erlangga. Jakarta.
Tjitrosoepomo, Genbong. 1990. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. Gajah Mada University Press.
Yogyakarta, Oktober 2010
Mengetahui, Co. Ass Praktikum Praktikan
( Joni Manurung ) ( Amar Ma’ruf )
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM BIOLOGI
Disusun Oleh :
Nama : Amar Ma’ruf
N.I.M : 10/13358/BP
Jurusan : Budidaya Pertanian
Minat : SPKS
Golongan : B/I
Acara : VII Organologi Batang
Co. Assisten : Joni Manurung
PROGRAM KHUSUS SARJANA PERKEBUNAN KELAPA SAWIT
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
YOGYAKARTA
2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar