I. ACARA : 1 Morfologi Akar
II. TANGGAL PRAKTIKUM : 16 Oktober 2010
III. TUJUAN:
a. Mengenal bagian-bagian akar monokotil dan dikotil.
b. Mengetahui serta mengidentifikasi bagian-bagian akar monokotil dan dikotil.
IV. DASAR TEORI
Semua tumbuhan berpembuluh (vaskular) mempunyai akar. Akar merupakan organ tumbuhan yang berada di dalam tanah dan berfungsi menyerap air dan mineral dari tanah serta melekatkan dan menyokong tegaknya tubuh tumbuhan.
Struktur luar akar terdiri dari batang akar (corpus radicis), cabang akar (radix lateralis), bulu akar (pilus radicallis), rambut akar (fibrilla radicallis), leher akar (collum), ujung akar (apex radicis), dan tudung akar (calyptra) yang berfungsi sebagai penentu arah pertumbuhan akar sesuai dengan pengaruh gaya gravitasi bumi. Pada umunya system perakaran dibedakan menjadi dua macam yaitu, system akar tunggang (radix primaria) adalah akar pokok yang berasal dari akar lembaga. Sistem perakaran ini terdapat pada tumbuhan dicotyledoneeae dan gymnospermae. System akar serabut (radix adventicia), matinya akar lembaga yang disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar. Sistem perakaran ini terdapat pada tumbuhan monocotyledoneae.
V. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
1. Pensil
2. Buku gambar
b. Bahan
1. Akar kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
2. Akar nangka (Artocarpus integra L.)
VI. CARA KERJA
1. Digambarkan secara sistematis.
2. Diberi keterangan bagian-bagiannya.
3. Ditulis nama dari specimen yang akan diamati.
VII. HASIL PENGAMATAN
A. Tanaman Monokotil
Tabel 1. Akar Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.)
Gambar | Keterangan |
| 1. Leher batang 2. Batang akar 3. Cabang akar 4. Bulu akar 5. Rambut akar 6. Tudung akar 7. Ujung akar |
B. Tanaman Dikotil
Tabel 1. Akar Nangka (Artoarpus integra L.)
Gambar | Keterangan |
| 1. Leher batang 2. Batang akar 3. Cabang akar 4. Bulu akar 5. Rambut akar 6. Tudung akar 7. Ujung akar |
VIII. PEMBAHASAN
Akar merupakan organ pada tumbuhan yang berada di dalam tanah yang berfungsi dalam proses penyerapan air dan unsur hara, serta untuk melekatkan dan menopang tubuh tumbuhan agar kokoh. Kadang-kadang juga sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Akar tidak berklorofil, namun memiliki bulu dan rambut akar yang berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan unsur hara, air, maupun garam-garam mineral yang sangat penting bagi tumbuhan.
Akar biasanya mempunyai sifat-sifat yaitu tumbuh ke arah bawah pusat bumi (searah dengan grafitasi bumi) atau menuju ke air, meninggalkan udara dan cahaya sehingga kadang kala kita jumpai tumbuhan yang mempunyai akar yang sangat panjang khususnya pada tumbuhan yang hidup di daerah kering (padang gurun), tidak berbuku-buku juga tidak beruas-ruas, warna tidak hijau biasanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan, pada ujungnya seringkali berbentuk runcing.
Secara umum, ada dua macam sistem perakaran pada tanaman yaitu sistem perakaran tunggang dan sistem perakaran serabut. Pertama, sistem perakaran tunggang umunya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan makanan. Nangka (Artocarpus integra L.) merupakan salah satu contoh dari sekian banyaknya tanaman yang memiliki sistem perakaran tunggang. Pada perakaran tanaman mangga, terdapat bagian yang disebut dengan leher akar. Leher akar merupakan bagian dari akar yang berbatasan dengan batang tanaman. Jika kita mengamati morfologi leher akar terdapat perbedaan yang terlihat antara batang tanaman, ini disebabkan karena leher akar berada dalam permukaan tanah.
Selain itu terdapat batang akar yang biasanya berukuran lebih besar. Batang akar ini berfungsi sebagai akar utama tanaman yang menjadi tempat tumbuhnya cabang akar, bulu akar dan kemudian rambut akar. Bulu akar memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan cabang akar. Pada ujung akar terdapat juga bagian ysng disebut tudung akar, tudung akar merupakan bagian ujung akar yang memiliki berat (statolis).
Kedua, sistem perakaran serabut, akar ini umumnya terdapat pada tumbuhan monokotil. Walaupun terkadang terdapat juga pada tanaman dikotil (dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok, atau stek). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya tumbuhan. Contohnya pada tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.), yang merupakan salah satu tumbuhan monokotil. Artinya, tanaman dari famili Aracheae ini memiliki akar serabut.
Pada tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.), radikula pada bibit tumbuh memanjang ke bawah selama 6 bulan hingga mencapai 15 cm dan menjadi akar primer. Akar ini akan terus berkembang. Akar serabut primer yang tumbuh secara vertikal dan horizontal di dalam tanah. Akar ini akan bercabang menjadi menjadi akar sekunder. Selanjutnya, akar sekunder berkembang dan bercabang kembali ke akar tersier. Begitu seterusnya, akar serabut kelapa sawit tumbuh di seluruh pangkal batang hingga 50 cm di atas permukaan tanah. Akar ini terdiri atas akar primer, sekunder, tersier, hingga quarter yang biasa disebut dengan feeder roots.
IX. KESIMPULAN
Dari hasil pembahasan, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Akar mempunyai fungsi yang sangat penting bagi tumbuhan.
2. Akar selalu tumbuh menuju pusat bumi atau mengikuti arah mata air meninggalkan cahaya dan udara.
3. Fungsi akar yaitu sebagai penyerapan air dan unsur hara, memperkuat berdirinya tumbuhan, dan kadang-kadang sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.
4. Sistem perakaran dibedaakan atas sistem perakaran tunggang dan serabut.
5. Akar terdiri dari bagian-bagian antara lain: leher akar, pangkal akar, ujung akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut akar, bulu akar dan dinding akar.
6. Akar serabut digolongkan dalam monocotyledoneae, sedangkan akar serabut digolongkan dalam dycotyledoneae.
7. Tanaman nangka (Artocarpus integra L.) memiliki sistem perakaran tunggang sedangkan tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) memiliki sistem perakaran serabut.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2010. Buku Petunjuk Praktikum Biologi SPKS. Institut Pertanian STIPER. Yogyakarta.
Kimball, John W. 1983. Biologi Edisi Kelima. Terjemahan: Siti Soetarmi dan Nawangsari Sugiri. Edisi kelima. Erlangga.Jakarta.
Sunarko, 2009. Budidaya dan Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit dengan Sistem Kemitraan. Agromedia Pustaka. Jakarta Selatan.
Syamsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi SMA Kelas XI 2A. Erlangga. Jakarta
Tjitrosoepomo, Genbong. 1990. Morfologi Tumbuhan. Gajah Mada University Press. Yogyakarta
Yogyakarta, Oktober 2010
Mengetahui,
Co. Ass. Praktikum Praktikan
( Joni Manurung ) ( Amar Ma’ruf )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar